Selasa, 26 Juli 2011

kedutan memang ada dan tidak syirik

oleh perdana akhmad s.psi
Firasat Memang Ada
Kalangan ulama tidak mengingkari adanya firasat yang dimiliki oleh orang mukmin, apalagi ada hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi yang berbunyi, “Hati-hatilah dengan firasatnya orang mukmin, karena dia melihat dengan cahaya ALLAH.” (HR. Tirmidzi, Gharib)
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah termasuk ulama yang menguatkan adanya firasat bagi orang mukmin, seperti terlihat dalam karya-karya beliau. Di antara yang beliau katakan adalah, “Barangsiapa yang menjaga dhahirnya dengan mengikuti sunnah, menjaga hatinya dengan muraqabah, menjaga matanya dari yang haram dan mencegah nafsunya dari syubhat dan makan (hanya) dari yang halal, niscaya firasatnya tidak salah.”
Hanya saja, hakikat dan bagaimana terjadinya firasat sangatlah berbeda dengan apa yang dipahami oleh orang-orang yang mempercayai hubungan kedutan dengan peristiwa yang akan terjadi.
Al-Hafizh Al-mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwazhi bi syarh jami’ Tirmidzi, ketika menjelaskan hadits di atas menyatakan: (firasat) bisa memiliki dua pengertian, seerti yang terlihat pada dhahir hadits, yakni ALLAH menyusupkan firasat itu di hati para wali-NYA, sehingga mereka mengetahui kondisi seseorang sebagai bagian dari karomah, atau memiliki ketepatan wawasan, dugaan dan kemantapan. Makna kedua, dia mendaptkan (firasat) itu berdasarkan pengalaman, keadaan, ata perilaku kebiasaan yang dengannya bisa diketahui kondisi manusia.
berikut kedutan dari imam jafar shodiq
Berkata imam jafar sodiq r.a. Sesungguhnya kedutan itu ilmu yakin, tiada keraguan dan tiada persangkaan.
Berkata imam ja'far sodir r.a. Kedutan kepala kanan tanda rizki, kepala kiri tanda akan pergi untuk kebaikan dalam riwayat lain kebahagiaan. Kedutan kening dapat kebaikan. Kedutan pelipis kanan kebungahan dan kebahagiaan, dalam riwayat lain kematian kerabat dekat. Begitu juga kedutan pelipis kiri atau sembuh penyakitnya atau hal yg menyenangkan hati. Alis kanan tanda akan melihat kekasih atau orang yg dicinta atau akan mendapat apa yg dibencinya atau bepergian jauh. Alis kiri tanda ketiban bungah (kebungahan) atau akan sakit. Kelopak mata kanan atas tanda sesuatu yg dibenci. Kelopak mata kanan bawah sesuatu yg disuka. Kelopak mata kiri atas sesuatu yg dibenci. Kelopak mata kiri bawah kebaikan. Mata kanan akan ada yg mati dari rumahnya. Mata kiri dapat kesenangan. Seluruh mata tanda kesehatan badan. Hidung kanan, selamat dari kejahatan musuh. Hidung kiri nikmat, menurut riwayat laen bahaya. Seluruh hidung, harta banyak. Kuping kanan, harta. Kuping kiri dapat musibah tapi selamat, jika yg kedutan cewek akan bertemu jodoh. Kedutan seluruh lisan, sehat dari kepayahan. Lisan kanan, kejahatan. Mulut kana dan kiri dapat apa yg disukai. Kedutan penis/klitoris tanda kebungahan, menurut riwayat lain akan melakukan perbuatan jahat. Telur kanan atau bibir vagina kanan tanda tercapai hajat. Telur kiri atau bibir vagina kiri tanda akan nikah (senggama/aqad nikah).
maka yang menganggap kedutan syirik ia dusta.

Minggu, 24 Juli 2011

Matahari adalah alloh sang pembangkit.

Oleh perdana akhmad s.psi
kami meyakini kiamat tidak ada, dan bumi ini adalah tempat berbangkit.
Maka, kiamat itu adalah kelahiranku kedunia ini atau reinkarnasi.
A. Al baitsu (maha pembangkit).
Dan dia membuat permisalan bagi kami serta melupakan asal mula
kejadiannya sambil berkata, "siapakah yang sanggup menghidupkan tulang
belulang yang telah hancur lebur?, katakan dialah yang menciptakan
makhluk pada awal mulanya dan pula pada kali kedua. Yasin 78.
Tuhan pula yang menjadikan kayu untuk yang hijau kemudia setelah
mengering kamu jadikan kayu bakar. Yasin 80.

Yang membuat tumbuhan hijau adalah matahari, dialah alloh.
Konsep kebangkitan dimulai dari leburnya tubuh, kemudian tuhan
menurunkan hujan dan hujan merembes ketanah, air hujan bercampur jasad
yang lebur tadi menjadi mata air air kamu minum. atau air di serap
tanaman melalui akar, dan menjadi buah, buah kamu makan.
Dari air yang kamu minum dan buah atau makanan yang kamu makan
kemudian diolah dalam tubuh, lalu ada yang menjadi tahi, ada yang
menjadi nutfah atau air mani. Nah air mani di semprot kerahim melalui
persenggamaan, dan menjadi bayi. Begitulah proses kebangkitan kita
kembali atau kiamat. Begitulah cara alloh kita yaitu matahari
menghidupkan kembali tulang belulang yang sudah hancur.
Ada lagi cara lain, matahari membuat kelembaban pada jasad yang sudah
lebur tadi, kemudian menguap menjadi awan diangkasa dan mendung dan
hujan, air hujan menjadi mata air yang kita minum atau diserap
tumbuhan atau hewan yang kita makan, makanan diolah tubuh menjadi
nutfah atau mani. Begitulah cara matahari, tuhan kita menghidupkan
kita kembali atau reinkarnasi.
Maka, apakah manusia tdk melihat, bahwa kami ciptakan mereka dari air
mani.yasin 77.
B. Al alimu (maha tahu)
konsep cahaya membuktikan bahwa tubuh atau jism adalah cahaya pula ya
mana cahaya asal dari matahari, maka kemanapun kamu pergi bersembunyi
dalam kegelapan pun matahari tetap terhubung denganmu karena dirimu
adalah cahaya itu sendiri.
Source: metafisis.wordpress.com

Sabtu, 23 Juli 2011

bumi ini kekal karena kalam tuhan kun juga kekal, kiamat tidak ada.

keabadian (kekal) juga ada dari makhluk ciptaan Allah yaitu surga dan neraka dengan semua makhluk didalamnya (dengan maisyah Allah) dan ini bukan syirik menyekutukan Allah sebab ada dalinya :

Dari hadits Bukhari menjelaskan “Allah memasukkan penghuni surga ke surga dan penghuni neraka ke neraka. Kemudian bangkitlah seorang muadzin (orang yang berseru) di antara mereka sembari berseru, ‘Hai penduduk surga, tidak ada kematian (di surga)! Hai penduduk neraka, tidak ada kematian (di neraka), masing-masing kekal di dalamnya!”

rasulullah juga menjelaskan dalam hadits shahih : “Kelak maut akan didatangkan pada hari kiamat, lalu ia berhenti di atas jembatan (shirat). Maka dipanggillah penghuni surga, ‘Hai penghuni surga!’ Mereka pun nampak ketakutan untuk keluar dari tempat mereka sekarang. Lalu dipanggillah penghuni neraka, ‘Hai penghuni neraka!’ Mereka pun muncul kegirangan dan riang gembira keluar dari tempat mereka sekarang. Lantas ditanyakanlah kepada mereka, ‘Tahukah kalian siapa ini?’ Mereka menjawab, ‘Ya, kematian!’ Selanjutnya sang kematian pun diikat dan disembelih di atas jembatan (shirath). Kemudian dikatakanlah kepada masing-masing kelompok, ‘Kekallah di dalam apa-apa yang kalian temukan, tidak akan ada kematian lagi di dalamnya selama-lamanya!’ (Ibnu Hibbandan Ahmad )

logika sederhana kekekalan makhluk tidak bisa dikatakan makhluk = Allah sebab kekekalan makhluk adalah sesuai dengan kehendak Allah (sedang Allah tidak pernah ingkar janji) dan Allah tiadak sama dengan makhluk-nya
Walam yakul lahu kufuan Ahad Tiada seorang pun yg menyerupai / setara denganNya
Jika anda belum mengenal Islam jangan mudah mengatakan syirik, yang justru syirik adalah mengatakan tuhan itu 3 dalam paham kristen !

kekekalan makhluk tidak bisa dikatakan makhluk = Allah sebab kekekalan makhluk adalah sesuai dengan kehendak Allah (sedang Allah tidak pernah ingkar janji) dan Allah tetap tidak sama dengan makhluk-nya
Walam yakul lahu kufuan Ahad ! Tiada seorang pun yg menyerupai / setara denganNya
ALLAH ITU KEKAL TANPA ADA YANG MENGEKALKAN, DAN ADA TANPA YANG MENGADAKAN. SEDANGKAN MAKHLUK ALLAH YANG KEKAL SEPERTI MANUSIA, SURGA, NERAKA KEKAL DIKARENAKAN DIKEKALKAN OLEH ALLAH.

Kekalnya Allah tidak = kekalnya makhluk.. tidak bertentangan dengan Laisa kamitslihi syai’un dan Walamyaqullahuukufuwan ahad
Konteks makna :Laisa kamitslihi syai’un yang harus anda pahami adalah bahwa di dalam Alqur’an, walau terdapat nama-nama/sifat-sifat yang disandang Allah dan disandang juga oleh manusia, namun terdapat penegasan Allah bahwa Laisa Ka mitslihi Syai (tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan serupa-Nya (QS. asy-Syura 42:11). Yakni, yang serupa dengan serupa-Nya pun tidak ada, apalagi yang serupa dengan-Nya. Maka semua sifat dan nama yang disandang oleh makhluk harus difahami bahwa itu hanya persamaan nama, bukan persamaan substansi.

Allah, misalnya dengan sebutan ‘Alim (Maha mengtetahui), manusia pun menyandang sifat ini (QS. asy-Syu’ara 26:37). Namun demikian, pengetahuan manusia tidak mungkin dipersamakan dengan pengetahuan Allah. Atas dasar itu, para ulama menyatakan bahwa kekalnya surga dan neraka atau penghuninya, tidak sama dengan kekekalan Allah. Kekalnya mereka diartikan lamanya waktu yang tidak terganmbar dalam benak manusia. Tentu Saudara juga menyadari bahwa surga, neraka, dan penghuni-penghuninya, satu ketika pernah tiada. Berbeda dengan Allah yang tidak pernah mengalami ketiadaan.

Saya mengatakan kekalnya Allah tidak = dengan kekalnya Makhluk namun anda dengan kerasnya tetap hendak mengatakan saya menganggap kekalnya Allah = kekalnya makhluk terserah anda yang terpenting bukan kita yang menjadi juri siapa diantara kita hujjahnya yang paling shahih para pengunjunglah yang akan menilainya! yang pasti saya menegaskan KEKALNYA ALLAH TIDAK = KEKALNYA MAKHLUK.
Anda ini pemahamannya saangat sempit, anda tidak tahu Al_Qur’an juga menjelaskan kekekalan makhuk ciptaan Allah dan anda tidak tahu pembagian kekal yang dimaksud dalam Al_Qur’an dan sunnah!

Baqo artinya kekal, lawannya fana artinya rusak ( binasa ).
Semua mahluk yang ada di alam semesta ini, baik itu manusia binatang, tumbuhan ,planet, bintang , bulan dan lainnya, suatu saat akan mengalami kerusakan dan akhirnya mengalami kehancuran.
Adapun hakikat Baqo’ itu menafikan adanya kesudahan bagi wujudnya, yakni tiada kesudahan.
Lawan Baqo’ adalah fana ( binasa ) yaitu tiada di terima oleh akal dikatakan Allah swt itu binasa, jikalau Allah swt binasa, maka wujudnya adalah wujud yang baru, apa bila Allah itu baru tiadalah Allah bersifat Qidam (dahulu ). sekarang telah terdahulu baginya wajib bersifat Qidam (dahulu), maka menerimalah akal kita bahwa wajib bagi Allah tuhan sekalian alam bersifat baqo’(kekal) dan mustahil baginya binasa.
Apapun wujudnya, seluruh ciptaan Allah swt di dunia ini akan mengalami kerusakan. Hanya Allah swt, sang pencipta, yang tidak akan rusak dan hancur, karena Allah swt bersifat kekal, sebagai mana firman Allah.

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa”‘ “Dan tetap kekal Zat tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemulyaan”. ( QS.AR-rahman, 55:26-27 )
Allah swt senantiasa ada, kekal, dan tiada akhir(baqo’), pada hakikatnya ialah menfikan adanya kesudahan bagi wujud Allah swt, adapun yang kekal itu ada dua bagian:
1- Kekal hakiki, yaitu zat dan sifat Allah swt.
2- Kekal ardhi, yaitu kekal yang di yang di perbuat oleh Allah, menerima hukum binasa jika di binasakan Allah swt, karena ia kekal yang di yang di perbuat oleh Allah (sebagian dari pada mukminun), maka kekalnya itu dinamakan kekal ‘ardhi ,seperti ara,sy, luh mahfuz, qalam, kursi, ruh, syurga, neraka, jisim atau jasad para nabi dan rasul.
dalil dari al-qur’an pun ada menyebutkan bahwa makhluk juga kekal :
“Adapun orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.(QS.Al-Baqoroh, 2:39)

“Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al- Baqarah, 2:39)

Perkara perkara tersebut kekal tatkala ia kekal dalam kekal perlakuan Allah swt, Dan takluk dengan qudrat dan irodat Allah swt pada yang di perbuat Allah swt. Segala jasad semuanya binasa melainkan ‘ajbu az-zanabi (tulang kecil yang letaknya di tulang ekor manusia, itulah benih anak adam ketika bangkit dari kubur kelak). jasad semua nabi-nabi dan jasad orang-orang syahid berjihahad fisabilillah adalah kekal ‘ardhi juga. Disini nyatalah perkara yang di maksudkan permulaan dan kesudahan itu terbagi jadi tiga bagian:
1- Tiada permulaan dan tiada kesudahan yaitu zat dan sifat-sifat Allah swt.
2- Ada permulaan tapi tiada kesudahan yaitu seperti arasy, luh mahfuz,syurga dan lain-lain.
3- Ada permulaan dan ada kesudahan yaitu segala mahluk yang lain dari pada perkara di atas
Pemakaiannya:maksud dalam hal ini adalah sesunguhnya Allah swt itu kekal, dan sesunguhnya kekal nya itu tidak ada penghabisan, dan sesunguhnya dia tidak akan lenyap sama sekali, dan tidak akan menemuinya ketidakadaan sesuatupun sepanjang waktu.
jika bumi saja di ciptakan dengan ucapan KUN, DAN KUN ITU KEKAL BERSAMA ALLOH MAKA.BUMI INI AKAN KEKAL BERSMA KUN ALLOH, DAN BUMI INI AKAN TETAP MEMENUHI PERINTAH ALLOH MENJADI BUMI ALLOH. SEBAB PERINTAH ALLOH KEPADA BUMI ADALAH KEKAL ARTINYA TIDAK PERNAH HILANG, ATAU TIDAK PERNAH MUSNAH
OLEH. PERDANA AKHMAD Spsi

kami kaum wahabi menyembah matahari

Oleh perdana akhmad s.psi
jadi siapa lagi kalau bukan matahari alloh itu.
A. Ibrahim dan matahari
surat an am 78. Aku berlepas dari apa yang kalian sekutukan.
Penjelasan : yang disekutukan umat ibrahim tentu bukan matahari, melainkan patung patung atau berhala. Lihat ayat sebelumnya 74. Dan kisah ibrahim dan raja namrud, bahwa ibrahim dibakar karena menghancurkan patung yang mereka sekutukan. Jadi ibrahim sama sekali tak membantah bahwa tuhannya matahari, lihat ayat 79, “dan aku menghadapkan wajahku pada tuhan pencipta langit dan bumi” di ayat sebelumnya yg di pandang ibrahim adalah matahari terbenam.
Jadi tiada ragu lagi bahwa tuhan ibrahim adalah matahari.
Lihat ayat 80 ketika umatnya membantah “apakah kamu hendak membantah bahwa alloh telah memberi petunjuk padaku”.
Maksud tuhan pemberi petunjuk disini adalah bintang yang berjuluk matahari karena karena dalam ayat lain bintang adalah penunjuk arah.
Kenapa matahari memberi petunjuk, jelas tanpa sinar matahari bisakah kamu melihat, dengan lampu, dari mana lampu dari minyak dan belerang, minyak dari mana dari pemuaian, pemuaian bangkai dan renik terjadi karena panas matahari, jadi tanpa matahari ada minyak? Tidak ada. Ada belerang yg ada karena panas bumi, panas bumi adalah tumpukan panas karena panas matahari. Jadi siapa lagi alloh kalo bukan matahari.
“dan aku tidak takut pada sembahan kalian yg kalian sekutukan dg nya”. Sembahan kaum ibrahim ini adalah patung bukan matahari.
B. Alloh marah jika ada yang menganggap hujan karena planet a atau b.
Jelas marah lha hujan itu terjadi karena kehendak matahari, ketika matahari diselatan musim hujan, di utara musim panas, hujan jelas karena matahari seperti saya jelaskan sebelumnya.
Matahari planet ? Matahari bukanlah planet tapi bintang, karena mampu memgeluarkan cahaya sendiri bukan karena pantulan.
C. Tuhan memberi petunjuk.
Surat al an am ayat 76. Ketika malam gelap ia menatap planet (kawkaba) tapi tatkala terbenam dia berkata “aku tidak suka yang tenggelam” “.
Jelas arti kawkaba bukan bintang tapi planet. Karena kawakibun maknanya planet.
Ayat 77 “tetapi saat bulan terbenam dia berkata “sesungguhnya jika tuhanku tidak memberi petunjuk maka pasti aku tersesat”.
Tuhan yang memberi petunjuk disini maksudnya bintang malam. Karena jika tidak ada bulan malam hari atau terbenam bintang bintanglah yang bisa dipakai penunjuk arah. Kalau ada bulan pasti mudah menentukan arah karena bulan sendiri fungsinya sbg manzilah. Jadi masihkah ragu matahari yang juga bintang itu alloh. Jadi tuhan banyak?. Jika sedikit kenapa di sebut nahnu.
D. Menatap alloh dimalam hari.
Pada dini hari tuhan turun, siapa yang turun tentu bintang.
E. Alloh menciptakan malam dan siang.
Tanpa matahari bisakah ada malam dan siang. Jadi siapakah dia kalau bukan matahari.
F. Matahari tidak pernah terbenam.
Buktinya bumi tetap ada jika disini malam di tempat lai ada. Jadi apakah matahari tenggelam! Tidak.
Siapa lagi alloh itu kalau bukan matahari.
A. Alloh tidak tidur.
“alloh, tiada tuhan selain dia yang hay dan qoyum tidak pernah mengantuk dan tidak tidur”, ayat kursi.
Apakah kamu pernah mendengar mata matahari padam, pernahkah dia tidak mengeluarkan cahaya, jadi pernahkah dia tidur, pernahkah matahari lelah menyinari alam semesta tidak kan.
B. Alloh penguasa langit dan bumi.
“baginya apa yang dilangit dan dibumi tidak pernah letih menjaga keduanya”.
Siang malam matahari bersinar menyinari semesta tanpa lelah dan tanpa letih, maka apakah matahari pernah berhenti bersinar dialam semesta.
C. Alloh yang maha tinggi dan agung.
“dan dialah yang maha tinggi dan agung”.
Siapa lagi yang maha tinggi selain matahari, apakah matahari pernah dibawah?. Matahari selalu diatas.
Siapakah disemesta ini yang lebih agung dari matahari, tentu matahari.
D. Alloh zat yang berdiri sendiri (alqoyumu).
Matahari menyala bersinar tetap ditempatnya dengan kekuatannya sendiri. Karena matahari bukan planet. Jadi siapa lagi alloh itu kalo bukan matahari.
E. Kerajaan alloh sangat luas.
“kekuasannya sangat luas meliputi langit dan bumi”.
Karena seluruh semesta ini terlihat karena cahaya matahari, maka semesta ini kekuasan matahari karena dikuasai cahaya matahari.
F. Alloh cahaya diatas cahaya.
Matahari adalah cahaya yang mengeluarkan cahaya jadi dia cahaya diatas cahaya.
G. Semua semesta sujud pada alloh.
Coba kamu pikir kenapa planet termasuk bumi semua memutari matahari, ini seperti thawaf mengelilingi ka’bah artinya semua sujud pada matahari planet planet itu.
H. Sholat karena perubahan posisi matahari.
Jadi siapa yang kita sembah ?. Matahari
a. Dimana alloh ?
Ya disana tdk dibarat tidak ditimu, karena dialah poros segala arah. Yang menyebabkan matahari seperti berada di barat timur utara selatan kan rotasi bumi, matahari tetap pada tempatnya tidak bergeser, berpinda, karena matahari adalah poros yg di putari bumi, bukan bumi yang di putari matahari.
B. Alloh yang menggerakkan sesuatu.
Tahukah kamu energi panas mampu menggerakkan sesuatu, itulah panas matahari yang membuat planet planet bergerak berotasi sehingga terjadilah malam dan siang. Karena mataharilah yang menakar sesuatu hingga ada siang dan malam.
C. Alloh maha penentu taqdir (alqodir).
Siapakah yang menakar atau menakdirkan adanya musim hujan atau musim lainnya, ketika matahari di utara musim panas, di selatan musim hujan, jadi apakah ada selain matahari yang membuat musim itu ada. Matahari menentukan musim itu dengan sinarnya yang panas, sehingga muncul energi gerak bumi mempunyai gerakan rotasi sehingga matahari seolah terlihat di utara atau selatan, siang atau malam.
D. Alloh mencipta semesta 6 hari.
Siapa lagi kalau bukan matahari, adakah di matahari hari padahal matahari lah membuat bumi terbagi menjadi hari hari dan malam. Apakah masih ragu bahwa matahari itu alloh.
A. Alloh tidak pernah menciptakan matahari.
Jika di telusuri di dalam alquran maka tidak pernah ditemukan kata خَلَقَ الشَّمْسَُ dan يَخَلْقَ الشَّمْسََ atau alloh mencipta matahari . Cuma di temukan جعل dalam surat yunus. Yang mana artinya alloh membuat matahari bersinar yang artinya tidak menunjukkan bahwa allohlah yang mencipta matahari, di situ cuma dijelasaskan alloh membuat matahari bersinar dan bulan sebagai manzilah pemantul cahaya matahari. So, karena alloh itu matahari maka ia membuat dirinya bersinar terang dan pada malam hari dipantulkan cahayanya oleh bulan.
B. Alloh maha cahaya.
Dari perkembangan ilmu pengetahuan selama ini menjelaskan sebenarnya materi itu adalah cahaya. Jadi artinya hanya ada cahaya yaitu cahaya alloh saja.
maka dengan tegas kami para kaum wahabi menyembah matahari dan bumi ini adalah surganya, bumi ini kekal bersama matahari, karena bumi ini adalah kalam alloh. Buka link harun yahya tentang cahaya matahari >http://www.harunyahya.com/indo/buku/semesta008.htm