Sabtu, 23 Juli 2011

bumi ini kekal karena kalam tuhan kun juga kekal, kiamat tidak ada.

keabadian (kekal) juga ada dari makhluk ciptaan Allah yaitu surga dan neraka dengan semua makhluk didalamnya (dengan maisyah Allah) dan ini bukan syirik menyekutukan Allah sebab ada dalinya :

Dari hadits Bukhari menjelaskan “Allah memasukkan penghuni surga ke surga dan penghuni neraka ke neraka. Kemudian bangkitlah seorang muadzin (orang yang berseru) di antara mereka sembari berseru, ‘Hai penduduk surga, tidak ada kematian (di surga)! Hai penduduk neraka, tidak ada kematian (di neraka), masing-masing kekal di dalamnya!”

rasulullah juga menjelaskan dalam hadits shahih : “Kelak maut akan didatangkan pada hari kiamat, lalu ia berhenti di atas jembatan (shirat). Maka dipanggillah penghuni surga, ‘Hai penghuni surga!’ Mereka pun nampak ketakutan untuk keluar dari tempat mereka sekarang. Lalu dipanggillah penghuni neraka, ‘Hai penghuni neraka!’ Mereka pun muncul kegirangan dan riang gembira keluar dari tempat mereka sekarang. Lantas ditanyakanlah kepada mereka, ‘Tahukah kalian siapa ini?’ Mereka menjawab, ‘Ya, kematian!’ Selanjutnya sang kematian pun diikat dan disembelih di atas jembatan (shirath). Kemudian dikatakanlah kepada masing-masing kelompok, ‘Kekallah di dalam apa-apa yang kalian temukan, tidak akan ada kematian lagi di dalamnya selama-lamanya!’ (Ibnu Hibbandan Ahmad )

logika sederhana kekekalan makhluk tidak bisa dikatakan makhluk = Allah sebab kekekalan makhluk adalah sesuai dengan kehendak Allah (sedang Allah tidak pernah ingkar janji) dan Allah tiadak sama dengan makhluk-nya
Walam yakul lahu kufuan Ahad Tiada seorang pun yg menyerupai / setara denganNya
Jika anda belum mengenal Islam jangan mudah mengatakan syirik, yang justru syirik adalah mengatakan tuhan itu 3 dalam paham kristen !

kekekalan makhluk tidak bisa dikatakan makhluk = Allah sebab kekekalan makhluk adalah sesuai dengan kehendak Allah (sedang Allah tidak pernah ingkar janji) dan Allah tetap tidak sama dengan makhluk-nya
Walam yakul lahu kufuan Ahad ! Tiada seorang pun yg menyerupai / setara denganNya
ALLAH ITU KEKAL TANPA ADA YANG MENGEKALKAN, DAN ADA TANPA YANG MENGADAKAN. SEDANGKAN MAKHLUK ALLAH YANG KEKAL SEPERTI MANUSIA, SURGA, NERAKA KEKAL DIKARENAKAN DIKEKALKAN OLEH ALLAH.

Kekalnya Allah tidak = kekalnya makhluk.. tidak bertentangan dengan Laisa kamitslihi syai’un dan Walamyaqullahuukufuwan ahad
Konteks makna :Laisa kamitslihi syai’un yang harus anda pahami adalah bahwa di dalam Alqur’an, walau terdapat nama-nama/sifat-sifat yang disandang Allah dan disandang juga oleh manusia, namun terdapat penegasan Allah bahwa Laisa Ka mitslihi Syai (tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan serupa-Nya (QS. asy-Syura 42:11). Yakni, yang serupa dengan serupa-Nya pun tidak ada, apalagi yang serupa dengan-Nya. Maka semua sifat dan nama yang disandang oleh makhluk harus difahami bahwa itu hanya persamaan nama, bukan persamaan substansi.

Allah, misalnya dengan sebutan ‘Alim (Maha mengtetahui), manusia pun menyandang sifat ini (QS. asy-Syu’ara 26:37). Namun demikian, pengetahuan manusia tidak mungkin dipersamakan dengan pengetahuan Allah. Atas dasar itu, para ulama menyatakan bahwa kekalnya surga dan neraka atau penghuninya, tidak sama dengan kekekalan Allah. Kekalnya mereka diartikan lamanya waktu yang tidak terganmbar dalam benak manusia. Tentu Saudara juga menyadari bahwa surga, neraka, dan penghuni-penghuninya, satu ketika pernah tiada. Berbeda dengan Allah yang tidak pernah mengalami ketiadaan.

Saya mengatakan kekalnya Allah tidak = dengan kekalnya Makhluk namun anda dengan kerasnya tetap hendak mengatakan saya menganggap kekalnya Allah = kekalnya makhluk terserah anda yang terpenting bukan kita yang menjadi juri siapa diantara kita hujjahnya yang paling shahih para pengunjunglah yang akan menilainya! yang pasti saya menegaskan KEKALNYA ALLAH TIDAK = KEKALNYA MAKHLUK.
Anda ini pemahamannya saangat sempit, anda tidak tahu Al_Qur’an juga menjelaskan kekekalan makhuk ciptaan Allah dan anda tidak tahu pembagian kekal yang dimaksud dalam Al_Qur’an dan sunnah!

Baqo artinya kekal, lawannya fana artinya rusak ( binasa ).
Semua mahluk yang ada di alam semesta ini, baik itu manusia binatang, tumbuhan ,planet, bintang , bulan dan lainnya, suatu saat akan mengalami kerusakan dan akhirnya mengalami kehancuran.
Adapun hakikat Baqo’ itu menafikan adanya kesudahan bagi wujudnya, yakni tiada kesudahan.
Lawan Baqo’ adalah fana ( binasa ) yaitu tiada di terima oleh akal dikatakan Allah swt itu binasa, jikalau Allah swt binasa, maka wujudnya adalah wujud yang baru, apa bila Allah itu baru tiadalah Allah bersifat Qidam (dahulu ). sekarang telah terdahulu baginya wajib bersifat Qidam (dahulu), maka menerimalah akal kita bahwa wajib bagi Allah tuhan sekalian alam bersifat baqo’(kekal) dan mustahil baginya binasa.
Apapun wujudnya, seluruh ciptaan Allah swt di dunia ini akan mengalami kerusakan. Hanya Allah swt, sang pencipta, yang tidak akan rusak dan hancur, karena Allah swt bersifat kekal, sebagai mana firman Allah.

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa”‘ “Dan tetap kekal Zat tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemulyaan”. ( QS.AR-rahman, 55:26-27 )
Allah swt senantiasa ada, kekal, dan tiada akhir(baqo’), pada hakikatnya ialah menfikan adanya kesudahan bagi wujud Allah swt, adapun yang kekal itu ada dua bagian:
1- Kekal hakiki, yaitu zat dan sifat Allah swt.
2- Kekal ardhi, yaitu kekal yang di yang di perbuat oleh Allah, menerima hukum binasa jika di binasakan Allah swt, karena ia kekal yang di yang di perbuat oleh Allah (sebagian dari pada mukminun), maka kekalnya itu dinamakan kekal ‘ardhi ,seperti ara,sy, luh mahfuz, qalam, kursi, ruh, syurga, neraka, jisim atau jasad para nabi dan rasul.
dalil dari al-qur’an pun ada menyebutkan bahwa makhluk juga kekal :
“Adapun orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.(QS.Al-Baqoroh, 2:39)

“Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al- Baqarah, 2:39)

Perkara perkara tersebut kekal tatkala ia kekal dalam kekal perlakuan Allah swt, Dan takluk dengan qudrat dan irodat Allah swt pada yang di perbuat Allah swt. Segala jasad semuanya binasa melainkan ‘ajbu az-zanabi (tulang kecil yang letaknya di tulang ekor manusia, itulah benih anak adam ketika bangkit dari kubur kelak). jasad semua nabi-nabi dan jasad orang-orang syahid berjihahad fisabilillah adalah kekal ‘ardhi juga. Disini nyatalah perkara yang di maksudkan permulaan dan kesudahan itu terbagi jadi tiga bagian:
1- Tiada permulaan dan tiada kesudahan yaitu zat dan sifat-sifat Allah swt.
2- Ada permulaan tapi tiada kesudahan yaitu seperti arasy, luh mahfuz,syurga dan lain-lain.
3- Ada permulaan dan ada kesudahan yaitu segala mahluk yang lain dari pada perkara di atas
Pemakaiannya:maksud dalam hal ini adalah sesunguhnya Allah swt itu kekal, dan sesunguhnya kekal nya itu tidak ada penghabisan, dan sesunguhnya dia tidak akan lenyap sama sekali, dan tidak akan menemuinya ketidakadaan sesuatupun sepanjang waktu.
jika bumi saja di ciptakan dengan ucapan KUN, DAN KUN ITU KEKAL BERSAMA ALLOH MAKA.BUMI INI AKAN KEKAL BERSMA KUN ALLOH, DAN BUMI INI AKAN TETAP MEMENUHI PERINTAH ALLOH MENJADI BUMI ALLOH. SEBAB PERINTAH ALLOH KEPADA BUMI ADALAH KEKAL ARTINYA TIDAK PERNAH HILANG, ATAU TIDAK PERNAH MUSNAH
OLEH. PERDANA AKHMAD Spsi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar